Pungguk sudah lama rindukan bulan.
Pungguk setia menanti... hampir saban malam
Merenung ke langit
Memuji betapa indahnya ciptaan tuhan
Sesekali si pungguk berbunyi... mengeluh kerana sakit leher bukan kepalang
Tapi si pungguk tabah dan setia
Walau tahu bulan takkan jatuh ke riba
Walau jasad pungguk jatuh ke tanah
Bulan kat tetap di sana
Bulan kan tetap begitu.... dan pemiliknya hanya Satu.
Pungguk oh pungguk
Sungguh malang nasibmu
Memuja suatu yang indah
Nun jauh di sana..
Tapi pungguk pecinta Agung
Cintanya terlalu tulus
Mulus dan kudus
Setia si pungguk bukan kepalang
Calang calang anak jantan belum tentu terjulang
Tapi pungguk kan tetap begitu
Menanti menunggu di situ
Tiada yang lain paling di rindu
Bukan mentari tapi bulan nun beribu batu
Pungguk tetap setia
Walau apa yang dikata
"Ahhh persetankan semua"
Kerana pungguk percaya walau jodohnya tiada
Ilahi tetap memegang janji
Semuanya bersatu di akhirat nanti
No comments:
Post a Comment